Rabu, 24 Juli 2013



Bismillahirrahmanirrahim,,
Pengen coba sedikit berkomentar perihal berita yang dibikin rame oleh media beberapa hari yang lalu yaitu tentang FPI…tteedenggg,,,bicara FPI biasanya banyak orang yang langsung berkomentar negatif bahkan sampai menghujat salah satu ormas ini, hal itu bagi saya tidak aneh karena image atau citra yang coba ditampilkan oleh media berita di tv khususnya  memang negatif. Padahal kalau kita mau adil dan seimbangkan informasinya, FPI itu masih punya kegiatan positif bahkan sangat membantu  namun memang tidak diberitakan di media atau memang medianya tidak mau memberitakannya, salah satu fakta yang menarik adalah FPI merupakan salah satu ormas yang terdepan ketika terjadi bencana, contonya banjir Jakarta sampe gempa aceh beberapa waktu lalu, tapi seperti biasa tentunya media tidak akan memberitakannya, fakta menarik yang lain lagi tentang pembatalan Keputusan Presiden (Keppres) No. 3 Tahun 1997 tentang Minuman Keras (Miras) yang dimenangkan oleh FPI di MA, ini tentu sebuah berita baik karena mengingat Keppres ini selalu menjadi batu pengalang tiap daerah dalam membatasi peredaran miras di daerah, dan sekali lagi berita ini senyap di tv.
Sebelum melanjutkan tulisan ini, cuma mau menegaskan bahwa saya bukanlah orang FPI, simpatisan ataupun sejenisnya, saya cuma mau mencoba untuk berpendapat dari sudut lain dan mencoba untuk tidak menclemencle.Mengenai kasus FPI di Kendal,  menurut saya  itu adalah hal yang sangat disayangkan apalagi sampai menelan korban jiwa, dan menurut saya harus diselesaikan secara hukum, karena itu jelas pelanggaran hukum dan tidak ada keraguan akan hal tersebut dimana oknum pelakunya harus dihukum secara adil sesuai aturan yang berlaku, sesimpel itu sih semestinya,,,tapi melihat perkembangannya memang aneh, bukan soal masalah penuntutan pembubaran FPI tapi  penggiringan opini yang coba dilakukan beberapa pihak melalui media alias “Provokasi”, coba kita perhatikan masalah utama yang coba dibawa oleh FPI sejak awal adalah prostitusi yang masih beroperasi di bulan ramadhan, tapi perkembangan yang terjadi adalah media mencoba menggiring opini dan memfokuskan kita semua ke masalah kecelakaan yang terjadi sehingga banyak yang mencaci maki tanpa tahu duduk persoalanya dan dari penggiringan opini ini akhirnya kita semua tidak peduli bahkan lupa tentang prostitusi yang masih beroperasi  di bulan ramadhan padahal sudah jelas prostitusi ini secara hukum semestinya lebih berat dari kasus kecelakaan oleh oknum FPI (tdk bermaksud meremehkan ya) soalnya bukan hanya menyangkut pelanggaran nilai-nilai agama tapi ini jelas Human Trafficking. Ya akhirnya memang kita semua dicoba untu di #gagalfokus kan sehingga kita menggangap prostitusi itu adalah hal yang wajar, dan pastinya akan ada yang senang kalau hal itu terjadi seperti kumpulan orang-orang liberal yang sangat senang menentang orang-orang yang mencoba melawan prostitusi dan peredaran miras di negeri ini. Yang paling mengecewakan dari peristiwa ini sebenarnya adalah komentar bapak Presiden kita yang malah mengomentari FPI nya ketimbang mengomentari prostitusi yang masih beroperasi di bulan ramadhan yang coba dilawan oleh FPI. Ah kecewa……
Terakhir Cuma ingin menggarisbawahi bahwa kedepan sepertinya akan makin banyak provokasi-provokasi yang seperti ini yang membuat kita #gagalfokus terhadap masalah utama yang lebih besar apalagi tahun depan adalah tahun demokrasi Indonesia, untuk itu kita sangat perlu menyaring berbagai berita dari berbagai media *terutama dari media yang tidak merdeka secara politik*.
Terima Kasih, Wassalam ^^

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!