Senin, 15 April 2013

Bismillahirohmanirohim,


Saya jadi tertarik menulis topik ini karena pembahasan di kelas agama tadi pagi, sangat menarik memang ketika kita berbicara toleransi khususnya dalam beragama dan khususnya lagi di Indonesia.
Berbicara toleransi pastinya semua orang sudah paham lah ya tentang apa itu toleransi, tapi apakah semua orang paham nilai-nilai dari toleransi ini????nah ini dia yang menjadi pertanyaan besar dalam benak saya khususnya karena saya melihat sebuah kecenderungan toleransi yang aneh atau kata orang sih #keblinger. sebelum saya mengurai lebih jauh lagi, saya ingin menegaskan bahwa toleransi beragama yang saya bahas ini berdasarkan keyakinan agama saya yaitu Islam.
Pertama saya ingin membahas toleransi beragama yang aneh atau yang saya sebut #keblinger tadi. akhir2 ini saya meliat banyak sekali kecenderungan yang aneh tentang toleransi beragama ini baik itu di media televisi, cetak ataupun media sosial dan nampaknya memang sengaja disebarkan di masyarakat. Kecenderungan toleransi yang saya maksudkan ini adalah kecenderungan mengartikan toleransi bereagama dimana toleransi beragama itu merupakan "sikap yang menunjukkan bahwa kita menganggap semua agama yang ada itu sama benarnya ". Mungkin banyak yang bertanya apa yang salah dari pernyataan ini??. Pernyataan ini sangat jelas salah dan ngerinya lagi ini telah di doktrin kepada masyarakat Indonesia bahkan sejak jaman orde baru melalui sebuah mata pelajaran PKN atau kalo jaman dulu katanya namanya moral pancasila. Kenapa sy bilang pernyataan ini menyimpang?, karena kalau kita coba uraikan pernyataan ini berarti maknanya bahwa setiap agama maupun umat bergama yang secara jelas mengatakan agama mereka merupakan agama yang satu-satunya benar. Berarti pernyaataan tadi akan dianggap inteloran (tidak toleran). Hal ini sudah jelas-jelas telah menyalahi konteks tolernsi beragama itu sendiri yang semestinya toleransi beragama itu adalah saling menghargai, menghormati dalam sebuah kerangka kerukunan beragama tanpa harus saling mencapmpur adukkan akidah masing-masing. konteks kerukunan beragama sendiri secara jelas juga dilindungi oleh negara dalam UU bahwa setiap warga negar berrhak untuk beragama dan menjalankan kepercayaan dan ibadanya masing-masing.
Dalam ajaran Islam telah tegas dikatakan bahwa:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
"Sesungguhnya, agama (yang diredhai) di sisi Allah hanyalah Islam" (Ali Imran:19)
dan inilah yang semestinya menjadi pengangan setiap umat islam.
Keyakinan tentang kebenaran akan agama itu adalah sebuah dimensi yang menurut saya tidak bisa diganggu gugat apalagi kalau kita berbicara dalam konteks Islam, pembahasannya akan sangat panjang, dan hal tersebut tidak bisa untuk dicampur adukkan dengan keyakinan lain yang akan membuat keyakinan umat beragama akan luntur bahkan semakin menjauh dengan keyakinannya. Coba deh logikanya saja ketika saya beragama Islam, dan saya mengatakan bahwa semua agama itu benar. tentunya keislaman saya ini patut dong dipertanyakan. di satu sisi saya beragama islam yang meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Islam adalah agama yang diridhoiNya. sementara ketika saya menyatakan bahwa semua agama benar dimana faktanya bahwa agama lainnya tidak sependapat dengan keyakinan Islam tadi, Jadi secara konstektual saja ini sudah sangat tidak sinkron, apalagi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Jika hal ini terus berlanjut bukan hanya umat Islam saja yang rusak akidahnya tapi umat beragama secara umum akan rusak dan akhirnya menuju ke sebuah keyakinan yang kita kenal sebagai "Atheis".
Jadi bagi saya bahwa dalam bertoleransi agama kita cukup saling menghargai, dan menghormat dalam lingkukup kerukunan beragama, tidak perlu saling mencaampuradukkan keyakin yang sudah jelas berbeda dan perbedaan itu tentunya tidak akan membuat kita semua saling bermusuhan karena dalam ajaran islam sendiri sangat dianjurkan untuk menghargai dan menghormati umat beragama lainnya bahkan kita dianjurkan untuk melindungi mereka kecuali bagi mereka yang menyebarkan fitnah ke umat islam. jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa bertoleransi terhadapumat beragama. dan saya bisa mengatakan bahwa Islam merupakan "guru toleransi" bukan hanya di Indonesia tetapi dunia.
Para ulama menjelaskan, tetangga itu ada tiga. Pertama, tetangga yang juga karib kerabat dan Muslim maka ia mempunyai tiga hak, yaitu hak sebagai tetangga, hak sebagai karib kerabat, dan hak sebagai Muslim. Kedua, tetangga yang Muslim maka ia mempunyai dua hak, yaitu hak tetangga dan hak sebagai Muslim. Ketiga, tetangga non-Muslim yang memiliki hak sebagai tetangga yang harus dimuliakan.
Sejarah membuktikan, ketika Islam menaklukkan Palestina dan Kota Yerusalem pada masa Umar, di mana semua agama yang ada tetap dibiarkan dan pemeluknya bebas mengamalkan agamanya. Rumah ibadah mereka sama sekali tidak diganggu, begitu juga ketika tentara Sholahuddin al-Ayyubi menguasai kota itu.

Sebaliknya, ketika tentara Salib menaklukan Palestina dan menguasasi Yerusalem, mereka membunuh hampir semua penduduk kota yang beragama Islam dan Yahudi sehingga kota itu merah bermandikan darah manusia. Sebagai Muslim, kita meyakini Islam adalah rahmat bagi alam semesta, agama yang sangat toleran melihat perbedaan dan mencintai serta menginginkan kehidupan damai.
Oh iya saya hampr lupa bahwa pernyataan tentang toleransi yang mengatakan bahwa semua agama itu benar berasal dari orang2 yang mengatakan diri mereka Liberal atau nama beken mereka adalah Jaringan Islam Liberal (JIL). sebenarnya pengen membahas JIL lebih jaul lagi tapi mungkin dilain kesempatan. dan FYI bahwa sekarang ada gerakan untuk menghalau doktrinisasi dari orang2 JIL ini yaitu #IndonesiaTanpaJIL dan saya sangat mensupport gerakan ini..hehehe :)
Wassalam,...

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!