Jumat, 31 Mei 2013
01.04
No comments
31 Mei hari ini diperingati sebagai Hari Tanpa Rokok sedunia. Senang
rasanya mendengar bahwa ada peringatan semacam ini, tapi kira-kira
dampaknya bagi Indonesia apa ya??atau lebih sempit lagi dampaknya bagi
kita yang bukan perokok apa ya?? Mengingat para pecandu rokok di
Indonesia sudah sangat banyak dan kalau menurut saya sih semakin keras
kepala *maap*dan pastinya tidak akan peduli dengan peringatan semacam
ini -___-.
Kalau berbicara tentang rokok memang sangat menarik dan biasanya berujung pada diskusi panjang ataupun berakhir pada debat yang panas. Jadi ingat jaman SMP-SMA, bahasan ini menjadi semacam trending topik yang sering diangkat jika kita diskusi maupun debat dalam kelas. Biasanya dalam diskusi ataupun debat pihak yang kontra rokok biasanya lebih menekankan tentang ampak kesehatan sementra pihak yang pro akan rokok sudah pasti senjata andalan mereka adalah para petani tembakau yang akan kehilangan lapangan pekerjaan mereka dan otomatis mereka semakin miskin. Ya, ini adalah sejata paling ampuh para pro rokok, siapapun mereka dan dimanapun mereka berdiskusi ataupun debat. Mungkin waktu SMP-SMA saya sendiri masih menganggap argument ampuh para ro rokok itu memang tak bisa dibantahkan. Tapi sekarang??. Melihat banyak fakta, saya sebenarnya pengen ketawa melihat negeri kita masih diselimuti oleh asap rokok ini.
Ya, berikut saya mau sedikit berbagi fakta yang saya peroleh tentang bantahan bahwa petani tembakau yang sering dibesar-besarkan oleh para pro rokok. Data ini saya peroleh dari sebuah penelitian lapangan tentang mitos kesejahteraan para petani tembakau oleh Tobacco Control Support Centre – Ikatan Ahli Kesehaatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI). Supaya tidak ada kesan pengeditan maka data dan argumennya angsunng saya tampilkan pada artikel ini. *padahal males ngetik ulang sih..hehehee*
1. Fakta tentang Pertanian Tembakau
2. . Fakta Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tembakau
3. Fakta Buruh Tani Perempuan dan Anak-anak
4. Fakta Perilaku Merokok Para Petani Tembakau
5. Fakta Kondisi Kerja dan Hubungan dengan Industri Rokok
6. Fakta tentang Pengalihan Usaha Pertanian
Nah loh kan banyak banget fakta yang sangat berkebalikan dengan apa yang selama ini didengungkan oleh para pro rokok maupun para perusahaan rokok. Ini baru fakta tentang petani nya lho yang dipaparkan, belum fakta tentang dampak kesehatan (ini umum sih), serta fakta tentang target terselubung para industry rokok alias remaja dan anak-anak. Kenapa dibilang target terselubung??. Jelas, karena para perusahaan rokok ini mengakunya target produk mereka adalah orang-orang dewasa padahal faktanya para perusaha rokok ini kebanyakan mensponsori kegiatan apa coba?? Yup, pastinya yang berhubunga dengan anak muda dong, mulai dari iklan, kegiatan konser sampai beasiswa pun dijabani, hahha. Masih menyangkal target mereka adalah remaja dan anak-anak? Hmm kalu gitu masih ingat kasus bocah aldi yang kecanduan rokok dong, itu cuma satu contoh tentang keberhasilan target mereka, fakta sekarang tentu kita sudah sangat banyak melihat bagaiman anak-anak SMP-SMA yang sok-sok an merokok seolah itu adalah hal terkeren yang bisa mereka lakukan dan akhirnya itu menjadi pemandangan biasa dilingkungan kita *ckckck* , hebatnya bukan cuma SMP-SMA yang merokok, saya juga lumayan sering melihat anak umur SD yang sudah kecanduan rokok, sedih nggak sih????. Memang sangat lucu melihat negeri kita begitu kecanduan rokok dan parahnya lagi seolah-olah mengagunkan dan melindungi para perusahaan rokok. Padahal kalu kita tengok di negeri asal rokok ini, USA. Negeri ini aja udah sangat membatasi yang namanya rokok dengan menaikkan pajak mereka begitu tinggi sampai harga rokok disana pun pastinya tinggi. Bukan hanya itu, masyarakat di sana pun mulai mempersepsikan rokok sebagai hal yang tabu sehingga akan jarang ditemukan orang merokok ditempat umum. Indonesia??? . dimana-mana asap rokok, dimana-mana iklan rokok. -_______-. Sebagai penutup saya juga akan melampirkan video menarik tentang fakta rokok yang ada di pots an nya . Selamat menyaksikan ^-^ dan Terima Kasih .
Kalau berbicara tentang rokok memang sangat menarik dan biasanya berujung pada diskusi panjang ataupun berakhir pada debat yang panas. Jadi ingat jaman SMP-SMA, bahasan ini menjadi semacam trending topik yang sering diangkat jika kita diskusi maupun debat dalam kelas. Biasanya dalam diskusi ataupun debat pihak yang kontra rokok biasanya lebih menekankan tentang ampak kesehatan sementra pihak yang pro akan rokok sudah pasti senjata andalan mereka adalah para petani tembakau yang akan kehilangan lapangan pekerjaan mereka dan otomatis mereka semakin miskin. Ya, ini adalah sejata paling ampuh para pro rokok, siapapun mereka dan dimanapun mereka berdiskusi ataupun debat. Mungkin waktu SMP-SMA saya sendiri masih menganggap argument ampuh para ro rokok itu memang tak bisa dibantahkan. Tapi sekarang??. Melihat banyak fakta, saya sebenarnya pengen ketawa melihat negeri kita masih diselimuti oleh asap rokok ini.
Ya, berikut saya mau sedikit berbagi fakta yang saya peroleh tentang bantahan bahwa petani tembakau yang sering dibesar-besarkan oleh para pro rokok. Data ini saya peroleh dari sebuah penelitian lapangan tentang mitos kesejahteraan para petani tembakau oleh Tobacco Control Support Centre – Ikatan Ahli Kesehaatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI). Supaya tidak ada kesan pengeditan maka data dan argumennya angsunng saya tampilkan pada artikel ini. *padahal males ngetik ulang sih..hehehee*
1. Fakta tentang Pertanian Tembakau
2. . Fakta Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tembakau
3. Fakta Buruh Tani Perempuan dan Anak-anak
4. Fakta Perilaku Merokok Para Petani Tembakau
5. Fakta Kondisi Kerja dan Hubungan dengan Industri Rokok
6. Fakta tentang Pengalihan Usaha Pertanian
Nah loh kan banyak banget fakta yang sangat berkebalikan dengan apa yang selama ini didengungkan oleh para pro rokok maupun para perusahaan rokok. Ini baru fakta tentang petani nya lho yang dipaparkan, belum fakta tentang dampak kesehatan (ini umum sih), serta fakta tentang target terselubung para industry rokok alias remaja dan anak-anak. Kenapa dibilang target terselubung??. Jelas, karena para perusahaan rokok ini mengakunya target produk mereka adalah orang-orang dewasa padahal faktanya para perusaha rokok ini kebanyakan mensponsori kegiatan apa coba?? Yup, pastinya yang berhubunga dengan anak muda dong, mulai dari iklan, kegiatan konser sampai beasiswa pun dijabani, hahha. Masih menyangkal target mereka adalah remaja dan anak-anak? Hmm kalu gitu masih ingat kasus bocah aldi yang kecanduan rokok dong, itu cuma satu contoh tentang keberhasilan target mereka, fakta sekarang tentu kita sudah sangat banyak melihat bagaiman anak-anak SMP-SMA yang sok-sok an merokok seolah itu adalah hal terkeren yang bisa mereka lakukan dan akhirnya itu menjadi pemandangan biasa dilingkungan kita *ckckck* , hebatnya bukan cuma SMP-SMA yang merokok, saya juga lumayan sering melihat anak umur SD yang sudah kecanduan rokok, sedih nggak sih????. Memang sangat lucu melihat negeri kita begitu kecanduan rokok dan parahnya lagi seolah-olah mengagunkan dan melindungi para perusahaan rokok. Padahal kalu kita tengok di negeri asal rokok ini, USA. Negeri ini aja udah sangat membatasi yang namanya rokok dengan menaikkan pajak mereka begitu tinggi sampai harga rokok disana pun pastinya tinggi. Bukan hanya itu, masyarakat di sana pun mulai mempersepsikan rokok sebagai hal yang tabu sehingga akan jarang ditemukan orang merokok ditempat umum. Indonesia??? . dimana-mana asap rokok, dimana-mana iklan rokok. -_______-. Sebagai penutup saya juga akan melampirkan video menarik tentang fakta rokok yang ada di pots an nya . Selamat menyaksikan ^-^ dan Terima Kasih .
Kamis, 30 Mei 2013
07.31
No comments
1. Alan Landers,bintang iklan rokok winston dan cerutu tiparillo,menderita tumor sbsr bola golf di paru kanannya, menyebar ke kiri #SOpublik
2. Philip Morris, pemilik sampoerna,perusahaan rokok terbesar di Indonesia, mengeluarkan US$ 200 juta utk pemasaran di Indonesia! #SOpublik
3. Mungkin kita tidak menyadari bahwa bombardir perusahaan rokok menjerat konsumennya begitu berapi-api #SOpublik
4. Tentu saja, dgn biaya iklan semahal itu, mereka bs buat iklan yg halus,menyentuh,dan diingat terus. Seperti “ga ada loe, ga rame” #SOpublik
5.Ironis memang olahraga yg menuntut kesehatan fisik tinggi, sportivitas, semangat muda, harus dibiayai oleh perusahaan rokok #SOpublik
6. Tdk hny itu, publik pun dibuat bingung. Fakta bhw rokok terkait dgn kejadian kanker paru pun diputarbalikkan. Publik dibohongi. #SOpublik
7.Perusahaan rokok pun tdk pernah mau mengakui bahwa target pasarnya adlh anak muda. #SOpublik
8. Lalu bgmn dgn konser2 musik yg dibiayai o/ perusahaan rokok yg sebagian besar pengunjungnya adlh anak muda? #SOpublik
9.BAT (British American Tobacco), Philip Morris, Japan Tobacco: 3 produsen rokok raksasa RT @adindadoey: @secondopinionID kl BAT?
10. Global Youth Survey – WHO 2006 – mencatat bhw 24,5% anak laki-laki dan 2,3% anak perempuan (usia 13-15 thn) adlh perokok #SOpublik
11. Inget kasus Aldi, bocah 2,5 thn dari sumsel si pecandu rokok? Masih mau dblg rokok cm pny org dws?? #SOpublik
12. 3,2persen dari angka Global Youth Survey tsb sudah masuk tahap kecanduan #SOpublik
13. Menurut Masli, mantan staf pemasaran Philip Morris Indonesia … #SOpublik
14…. target resmi pasar rokok adlh 18 thn ke atas, namun target tidak resminya 14 thn ke atas! #SOpublik
15. Percaya deh, dws tua itu bkn targetnya industri rokok, aplg yg udah kecanduan.Susah dilepas. Dicari anak muda, long term consumer! #SOpublik
16. Kl omongin rokok serta regulasinya, pasti ga akan habis2 alasannya. Bnyk alasan: hak azasi,ancaman bagi petani/buruh tembakau,dll #SOpublik
17. Bagaimanakah realita nasib petani tembakau dan buruh linting rokok? #SOpublik
18. Data Statistik Upah 2000-4 n Statistik Indonesia 2005-9, upah buruh tembakau/rokok sll dibwh upah buruh makanan/industri kseluruhn #SOpublik
19.Buruh tani di slh 1 daerah JaTim mendaatkan Rp. 15.899,-/hari atau Rp. 413.374,- per bulan, bahkan ada yg lebih buruk!! #SOpublik
20. Jd kl dibilang pengendalian rokok itu akan memiskinkan petani, well, bs dlihat sendiri. Siapa membodohi siapa. #SOpublik
21. Tembakau bukan tanaman yg mudah dan murah utk ditanam. Kalau tiba-tiba diguyur hujan, habislah sudah #SOpublik
22. Tembakau yg sll dikatakan tanaman khas Indonesia adlh mitos, Tobacco nikotina berasal dari Amerika latin #SOpublik
23. Penghargaan atas kualitas daun tembakau pun beragam, tdk ada regulasi. Ditentukan di tgn tengkulak. Petani cuma bisa pasrah. #SOpublik
24. Mahalnya ongkos tanam tembakau juga membuat petani harus terus berhutang utk bisa tanam tembakau. Gali lubang tutup lubang #SOpublik
Rabu, 29 Mei 2013
00.01
No comments
Sekali-kali ngomongin politik boleh ya. Udah lama banget
sebenarnya pengen nulis tentang judul ini soalnya semakin menumpuknya berbagai
opini sy tetang tingkah laku media di Negara kita yang semakin aneh dan bagi sy
makin tidak kritis lagi???.
Ya, bukan hal yang aneh memang
tahun ini media kita (tv,Koran, majalah, online) sangat rame membicarakan
politik, toh udah tahun depan pemilu lagi jadi itu adalah hal yang sangat
lumrah dan udah seharusnya begitu. Tapi
bagi saya ada kecenderungan yang aneh terjadi dibeberapa media kita,
kecenderungan apa itu? Kecenderungan saling sikut lawan politik. Loh kok media
yang saling sikut bukan partai politik? Nah loh??? Nah itu dia menurut
pandangan sy yang masih awam ini, media kita seolah-olah digunakan oleh partai
politik untuk saling mencitrakan dan saling menjatuhkan lawan politik.
Bagi saya, media-media di Negara
kita digunakan untuk mencitrakan atau menjatuhkan lawan politik itu sama sekali
tidak mengkhawatirkan ketika media kita itu kritis, independen dan tau
posisinya dimana, tapi sayangnya pada kenyataanya media kita khususnya media
pertelevisian kita ini sebagian besar telah dipegang oleh orang-orang besar di
partai politik. Contohnya?? Ya kita semua udah tau dong dua tv besar yang
paling gencar ngomongin politik yaitu metrotv dan tvone. Siapa pemilik modal
terbesar mereka??siapa lagi kalau bukan Surya Paloh (Nasdem) dan Aburizal
Bakrie (Golkar) dan dditambah lagi rcti yang dipegang oleh Hari Tanoe yang
dulunya di Nasdem sekarang merapat ke Hanura. Nah loh..gimana tuh???
Sebenarnya tidak baik langsung
berprasangka buruk terhadap para media ini dan saya pun awalnya berusaha untuk
berprasangka baik dan menganggap bahwa para media ini akan bekerja se
independen mungkin walaupun modal terbesar mereka telah dipegang oleh
orang-orang besar parpol. Namun prasangka baik itu mulai terkikis sejak Negara
api menyerang….eh salah maksudnya sejak beberapa pemberitaan aneh mereka yang
tidak seimbang. Apa itu?? Saya ambil contoh kecil saja saat pemberitaan tv one tanggal
27 mei 2013 malam, pada saat itu saya baru saja pulang dari kuliah lapangan di
tegal (#penting haha) dan langsung menyetel tvone dan kebetulan saat itu topic
pembicaraanya adalah partai Nasdem dan inti dari diskusinya itu adalah pro
kontra calon presiden dari nasdem apakah Surya Paloh yang merupakan pendiri
nasdem yang pernah menyatakan bahwa nasdem tidak akan menjadi partai politik
(hahaha :P) atau ada kader lain? ya inti yang saya tangkap itu. Nah untuk
menyeimbangkan berita yang saya tonton saat itu saya coba pindah ke channel
metrotv (mungkin sj topic mereka sama) tetapi rupanya pada saat yang sama
pemberitaan di metrotv sendiri tidak membahas sedikit pun tentang prahara di
nasdem, tumben kan mereka nggan kompak padahal dari kemarin kedua tv ini kompak
membantai pks (hehe :P). Hal ini pun bukan hanya sekali terjadi, beberapa bulan
yang lalu sempat tvone sangat gencar memberitakan smpe beberapa hari tentang
konflik kader dan calon pemimpin partai
yang terjadi di partai nasdem yang saat itu puncaknya Hari Tanoe pindah
ke Hanura dan beberapa kader lainnya mundur dari jabatannya, klo kita tonton di
tvone pasti atmosfernya berasa sangat panas pada partai ini, namun klo kita
lihat di metrotv pada saat yang sama rupanya adem ayem aja kan,,haha lucu sekali.
Hal sebaliknya pun juga sering terjadi ketika metrotv lagi gencar-gencarnya
memberitakan tentang kejelekan golkar maka sudah pasti tvone yang adem ayem sj.
Kalau bukan partai pemilik modal mereka yang bermasalah? Ya sudah pasti
dibantai. Contohnya saja kasus PKS kemaren yang secara membabi buta khususnya
kedua tv ini benar-benar membantai PKS padahal belum ada bukti yang jelas
tentang kasus yang disangkakan oleh KPK yang (katanya) maha benar. Kasus pks
ini adalah salah satu contoh kasus yang memperlihatkan ketidak krtisan media
terhadap fakta yang ada. Salah satu contoh yang menggelitik saya adalah
tentang fakta penangkapan LHI (mantan
ketum pks) yang waktu itu pemberitaan awalnya katanya ditangkap tangan padahal
faktanya beda, bukan hanya itu saat kasus ini mencuat para media langsung
secara gencar menyerang pks dan membuat opini bahwa pks dalam artian satu
partai lah yang terlibat dalam korupsi yang disangkakan kpk dan memuji
pergerakan cepat kpk terhadap kasus ini, tidak salah memang memuji kpk namun
sampai sekarang saya tidak pernah mendengar sikap kritis media yang
mempertanyakan ketimpangan penangan kasus
yang ditangani kpk dimana KPK begitu tanggap dan cepat mengangani kasus
LHI sementara kasus Century, Hambalang, Gayus Tambunan dan kasu besar lainnya
gimana?? Sy smpe sekarang belum menemukan media yang secara gencar mengkritisi
hal ini. Para media ini malah sibuk untuk menghancurkan citra PKS terutama
media yang dibelakangnya ada partai politik (:P hehe). Pembahasan pks ini kayaknya asik kalo di
artikel selanjutnya hehe.
Kembali ke pokok pembicaraan
kita, bahwa intinya bagi sy media kita sekarang sudah tidak sehat lagi. Tulisan
yang saya buat ini bukan untuk mengompor-ngompri siapapun ataupun mengadu
ddomba tapi hanyalah sebuah opini dari dari seorang awan yang melihat keanehan
yang lucu di media kita. Dan inti dari yang ingn saya sampaikan adalah sekarang
kita harus pandai untuk memfilter berbagai pemberitaan khususnya yang berbau
politik apalagi tahun depan adalah pemilu mengingat media kita yang sudah tidak
sehat lagi dan tidak kritis lagi maka kita sebagai penikmat medialah yang harus
kritis. Terima kasih ^^.
Selasa, 07 Mei 2013
21.01
No comments
selama ini kt trlalu sring ribut dgn kasus
perbudakan dluar negeri tpi rupanya ddlm negeri sendiri perbudakan itu
bhkan lebih mengerikan dan itu terjadi tdk jauh dr pusat ibukota…dan
mirisnya lagi rupanya uu ttg perbudakan di negeri ini sm sekali blum
jelas. definisi ttg perbudakan tidak jelas, siapa yg berhak mnetapkan
suatu kadus adlh perbudakan…ckckc
20.57
No comments
Sering kesal karena anda adalah pejalan kaki dan penikmat angkot harian, lalu menemukan angkot langganan anda ngetem
lama hingga mengganggu jadwal yang sudah anda usahakan ditepati? Atau
anda pengguna kendaraan roda dua atau empat yang hampir celaka lalu
lintas karena angkot tetiba berhenti didepan mata, parkir di dua lajur
diantara tiga lajur jalan, atau mengambil-menurunkan penumpang ditengah
marka?
Anda tidak sendiri, saya rasa jutaan orang berpendapat yang sama.
Di republik ini —saya nggak tahu di
tempat lain—, kesewenang-wenangan memang merajalela. Tiada peduli kaya
ataupun miskin. Bila yang kaya seolah boleh sombong karena kekayaannya,
maka yang miskin juga merasa yang sama. Karena merasa dirinya ‘wong cilik‘ atau ‘orang susah’ jadi seolah-olah menjustifikasinya melakukan apa saja semaunya, merasa punya hak untuk dzalim.
Karena susah, lantas merasa pantas untuk
meminta-minta, boleh untuk bertindak semaunya, layak untuk berbuat
seenaknya. Ini betul-betul mental yang buruk, tiada bedanya dengan orang
kaya yang sombong karena hartanya.
Bila yang kaya memarkir kendaraannya
sembarang tempat dengan legitimasi ‘kekayaannya’, maka yang miskin pun
tak mau kalah dengan memarkir kendaraannya disembarang tempat karena
legitimasi ‘kemiskinannya’. Tampaknya kita sudah mulai kehilangan rasa
malu.
Bila yang kaya membuang sampah
sembarangan karena merasa sudah ‘membayar’, maka yang miskin pun tidak
mau kalah dengan membuang sampah sembarangan karena merasa ‘tidak mampu
membayar’
Karena anda ‘wong cilik‘ atau ‘wong susah’, tidak lantas anda boleh merasa arogan.
Tapi itulah yang terjadi pada ummat
Muslim di negeri ini. Seolah arogan menjadi boleh jika kita merasa
tertindas, merasa kecil. Atau lebih tepatnya, merasa boleh bermaksiat
sebagai balasan atas terdzaliminya diri kita.
Membalas yang serupa, atau yang lebih
daripadanya. Mungkin ini mental buruk yang masih kita simpan, penanda
hati yang mulai membusuk.
Seorang sopir angkot mungkin —mungkin—
menganggap tindakannya ugal-ugalan di jalan, parkir dan ngetem memakan
seluruh badan jalan, adalah tindakan yang benar. Sebagai balasan atas
tertindasnya dirinya. Sama seperti orang kaya yang memarkir sembarangan
kendaraan mewahnya karena merasa itu adalah balasan atas pajak yang dia
bayarkan.
Perilakunya berdasar ide yang sama. Membalas.
Lucunya, perilaku ini bahkan hadir
ditengah kelompok manusia istimewa diantara yang teristimewa, ialah
pengemban dakwah. Seringkali diantara kita merasa boleh berkata kasar
pada yang lainnya, mencela dan memaki tanpa henti, mengolok-olok dan
mencaci. Hanya karena kita merasa sudah didzalimi.
Membalas yang sepadan, kalau bisa lebih menyakitkan. Bukankah itu idenya?
Padahal Allah telah ingatkan kita dalam Al-Qur’an dengan sebuah nasihat yang berlaku hingga akhir zaman
وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا
السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ
وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا
الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
Dan tidaklah sama kebaikan dan
kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka
tiba-tiba orang yang diantaramu dan dia ada permusuhan, seolah-olah
telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan
yang besar. (TQS Fushilat [41]: 34-35)
Tidak akan selesai dengan kebaikan
orang-orang yang membalas kejahatan dengan sepadan atau dengan yang
lebih menyakitkan. Jelas itu bukan cara Islam.
Membalas perlakuan serupa hanya
menempatkan diri kita dalam tingkatan yang sama rendahnya, bukan amal
yang luhur sebagaimana digariskan Islam, dan dicontohkan Rasulullah saw.
Membalas perlakuan lebih menyakitkan tidak akan memberikan sebuah
penyadaran, bahkan justru membuat mudharat yang lebih besar lagi.
Walau kita disakiti dan didzalimi oleh
saudara seiman, hak saudara kita tetap lisan yang baik dan amal yang
indah dari kita. Tiada terkotori oleh rasa dendam dan rasa ingin
membalas. Wangi perbuatan inilah yang diajarkan oleh Nabi saw pada
ummatnya.
تعرض الأعمال كل يوم اثنين وخميس، فيغفر
الله عزَّ وجلَّ في ذلك اليوم لكل امرئ لا يشرك بالله شيئاً إلا امرأ كانت
بينه وبين أخيه شحناء فيقول: انظروا هذين حتى يصطلحا
Amal perbuatan diperlihatkan (dihadapan
Allah) setiap hari senin dan kamis, kemudian pada hari itu Allah Azza wa
Jalla mengampuni dosa setiap orang yang tidak mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun. Kecuali orang yang terdapat diantara dia dan
saudaranya sebuah permusuhan, Allah berfirman: “Tangguhkanlah dari kedua
orang ini hingga keduanya berdamai” (HR Muslim)
Seseorang mencela Imam As Sya’bi, lalu
As Sya’bi mejawab: “Bilamana engkau berbohong, semoga Allah
mengampunimu, namun bila engkau benar, semoga Allah mengampuniku”
Tidak sulit “menolak kejahatan dengan
cara yang lebih baik”. Karena sesungguhnya syaitan bersemayam dalam
tindakan kasar kepada sesama, dan lisan buruk yang terucap dari lisan.
Tanpa kita sadari amal kita dibakar habis api hasud dan meninggalkan
debu yang kelak disapu angin waktu. Atau lebih parah lagi amal kita
sudah disita ghibah dan kata-kata kasar, meninggalkan kita dengan hutang
dosa yang kelak dibayar dengan menindihkan diri atas dosa orang lain.
Tiada guna balas membalas dalam keburukan. Tiada manfaat balas membalas
bahkan dengan yang lebih buruk.
Jadilah pemaaf. Jadilah orang yang
bertanggung jawab atas diri kita. Bukan pelaknat dan karenanya kita
dicatat sebagai yang terlaknat.
Patut dicatat, pada saat Perang Uhud,
kaum Muslim banyak yang gugur, bahkan wajah Rasulullah terluka tersayat
pedang. Darah bercucuran dan satu gigi beliau tanggal terkena tombak
musuh. Pada saat itu, ada sebagian sahabat yang berkata, “Ya Rasulullah,
berdoalah untuk kebinasaan orang-orang musyrik.”
Dengan suara lirih menahan rasa sakit,
beliau menjawab, “Tidak, aku bukan tukang laknat. Sesungguhnya aku
diutus sebagai pembawa rahmat” (HR Muslim)
Biarlah orang lain bertindak dzalim,
maka tugas kita menasihati bukan melaknati, memberikan keterangan bukan
membalas yang sepadan, menampilkan kebaikan bukan justru menyakitkan.
Dan bila urusan ‘balas-membalas
keburukan ini bisa selesai’. Mudah-mudahan karena kita lantas
orang-orang terinspirasi. Dari yang mulia hatinya karena mengemban Islam
orang bisa mengambil tauladan. Karenanya tersebarlah Islam, dan
mulialah agama.
Akal bisa diajar dengan dalil, namun
hati hanya dengan akhlak bisa diambil. Bersikaplah mulia, dan
mudah-mudahan Allah ganjar dengan surga.
akhukum, @felixsiauw
Langganan:
Postingan (Atom)